Rabu, 20 Juni 2012

TUGAS UAS PERANCANGAN WEB (Kelompok 6)

Berikut ini adalah TUGAS UAS PERANCANGAN WEB SI- A (Kelompok 6)


  • Tugas bisa dikerjakan mulai sekarang sampai tgl. 25 Juni 2012.
  • Untuk job des yang kurang sesuai bisa dibicarakan lagi secepatnya. 
  • Bagi teman-teman silahkan hub: Ririz/Aan jika perlu info selengkapnya.
  • Mohon maaf karena tema ini dari Undian perkelompok

Senin, 28 Mei 2012

UAS PRAKTIKUM SQL Jumat 2012

TUGAS UAS PRAKTIKUM SQL ( Jumat Jam 07.30 dan 08.40 )

1. Buat kelompok terdiri dari 2 orang
2. Buat sebuah sistem (tiap kelompok berbeda)
3. Jabarkan sistem tersebut (definisi / manfaat / tujuan)
4. Buat ERD nya (minim 4 tabel)
5. Buat script SQL nya (perintah database dari awal sampai  VIEW)

- Dikumpulkan maksimal tgl 2 Juni 2012 jam 24.00 WIB.

- Lewat email: ms.aanjp@gmail.com / rizqiyatul.k@gmail.com /  ririzqee@yahoo.co.id.
- Harap setelah dikirim segera konfirmasi ke:
Aan (081334345088) / Ririz (081252558583)
- Bagi yg belum mengumpulkan tugas-tugas sebelumnya, harap segera mengumpulkan.

Kamis, 01 Desember 2011

Konsep Penyakit Menurut Kedokteran Timur

Menurut teori akupunktur sakit terjadi karena adanya gangguan homeostasis atau keseimbangan dalam tubuh. Ketidakseimbangan ini disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu faktor eksogen, faktor endogen, faktor perilaku yang salah, faktor musibah, dan faktor turunan. (Saputra, 2005)
Faktor-Faktor Penyebab Penyakit Menurut Akupunktur
a.       Enam Faktor Eksogen
Yakni angin, dingin, panas, lembab, kering, api.
b. Tujuh faktor Endogen (emosi)
Yakni gembira, marah, murung, cemas,sedih, takut, dan terkejut.
c. Faktor Perilaku
Kesalahan, kelelahan, stres, dan kekurangan latihan fisik adalah perilaku yang salah yang dapat menyebabkan sakit.
d. Faktor Musibah
Luka traumatic (tembakan senapan, teriris, tersiram air panas, terbakar, dan terkilir), gigitan serangga, termasuk gigitan ular berbisa, binatang buas, keracunan.
e. Faktor Turunan
Faktor bawaan dari orang tua membawa kelainan bawaan pada anaknya. Orang tua dengan kelainan fungsi organ dalam dapat menurunkan kelainan tersebut kepada anaknya, seperti pada penderita gangguan penglihatan dan lain-lain. (Saputra, 2005)
Patogenesis Penyakit
Meskipun penyakit mungkin sangat komplikasi dan bervariasi, umumnya proses patologis berdasar tiga jalan: disharmoni Yin Yang, konflik antara Qi anti pathogen dan Qi pathogen  serta ketidak normalan naik dan turunnya Qi. (Xinnong, 2003) 

(KTI of Rizqiyatul K/Prodi Akp Poltekkes Soepraoen 2006)

Teknik Pengobatan Akupunktur

Meskipun kata akupunktur yang berarti tusuk jarum, tetapi terbukti bahwa titik-titik akupunktur yang merupakan reseptor di permukaan tubuh dapat dirangsang dengan bermacam cara, asal berupa energi, maka berkembang juga teknik rangsangan pada titik akupunktur ini. Cara-cara lain tersebut dapat diuraikan sebagai berikut.
1.      Elektrik              : disebut sebagai elektro akupunktur
2.      Laser                  : disebut sebagai laser akupunktur
3.      Suara                  : disebut sebagai sono akupunktur
4.      Injeksi                : disebut sebagai aqua Akupunktur
5.      Jarum suntik       : disebut sebagai dry needling Akupunktur
6.      Tekanan Jari       : disebut sebagai akupresur
Pada saat ini meskipun jumlah akupunkturis meningkat, baik kelompok dokter maupun kelompok bukan dokter, tentunya teknik akupunktur ini juga disesuaikan dengan dasar keilmuan, kemauan dan wewenangnya. (Saputra, 2005)

(KTI of Rizqiyatul / Prodi Akp Poltekkes Soepraoen Malang 2006)

Manfaat Akupunktur



Sejak tahun 1970-an WHO mulai menata sistem laporan tentang pemanfaatan akupunktur (Beijing, June 1979), praktisi akupunktur dari berbagai negara mencatat 43 penyakit yang dapat diterapi dengan akupunktur.
Berikut ini adalah pemanfaatan akupunktur secara klinis :
1.      Nyeri
Efek meredakan rasa nyeri ini sudah diteliti secara mendalam dengan perbandingan dengan morfin sehingga pemanfaatan ini dianjurkan terutama untuk nyeri kronik.
a.       Kepala dan muka : nyeri daerah ini dapat diatasi oleh akupunktur dengan baik dibanding dengan terapi standar menggunakan obat.
b.      Sistem lokomotor : pemanfaatan akupunktur pada istem ekstrimitas selain mengurangi nyeri juga meredakan kejang otot.
c.       Gout : kombinasi penggunaan allopurinol dan akupunktur memberikan hasil yang cukup baik.
d.      Kolik ginjal dan saluran empedu : pemanfaatan akupunktur selain mengurangi nyeri, juga menurunkan spasme tanpa memberi efek samping.
e.       Trauma dan pasca bedah : pengurangan nyeri dengan akupunktur juga disertai perbaikan sirkulasi.
f.       Gigi : akupunktur mempunyai efek yang sangat baik untuk nyeri daerah oro-maxillo fascial dan cukup bermakna sebagai pengganti lokal anestesi bila terjadi kontra indikasi.
g.      Nyeri persalinan : selai mengurangi nyeri persalinan juga meningkatkan kontraksi uterus dan menurunkan angka kejadian distres bayi.
h.      Bedah : sudah dibuktikan dalam penelitian fisiologis, dimana nyeri tidak hanya hilang pada fase operasi juga beberapa jam pasca operasi.
2.      Infeksi
Peningkatan daya tahan tubuh akibat infeksi kronis dapat dimanfaatkan kombinasi akupunktur dan obat-obatan.
3.      Kelainan Saraf
Kecacatan akibat kelainan araf dapat diminimalkan dengan penggunaan akupunktur sebagai model terapi, seperti stroke, post herpetik neralgia, perlukaan saraf tepi, juga merangsang kesadaran waktu koma.
4.      Sistem Respirasi
Bentuk alergi sistem pernafasan cukup bermakna dengan terapi akupunktur dibanding dengan medikamentosa seperti anti histamin dan kortikostreroid.
5.      Sistem Pencernaan
Nyeri saluran cerna maupun kelainan peristaltik dapat diterapi dengan baik oleh akupunktur.
6.      Kelainan Darah
Beberapa macam kelainan darah seperti anemia, leukopenia, trombositopenia cukup baik dengan terapi akupunktur.
7.      Sistem Urogenital
Nyeri maupun kelainan fungsi dapat memanfaatkan akupunktur bersama kedokteran modern.
8.      Sistem Ginekologis
Akupunktur dapat meregulasi mobilitas uterus pada waktu mentruasi, juga mengatasi nyeri pada metrium, menormalkan kadar hormon reproduksi.
9.      Kondisi Vaskuler
Kondisi hipotensi primer dan awal esensial hipertensi cukup baik diatasi dengan akupunktur, terutama dengan dasar regulasi nitrogen monoksida.
10.  Kelainan Mental Dalam Bidang Psikiatri
Dapat digunakan untuk efek anti depresi, mengatasi kecanduan obat / alkohol.
11.  Kelainan Anak
Alergi, kelainan gastrointestinal dan hiperaktifitas cukup berhasil baik dengan terapi akupunktur.
12.  Kelainan Indera
Ketulian anak, meniere, tinnitus dilaporkan lebih baik dibandingkan plasebo.
13.  Dermatologi
Cloasma, herpes zoter, pruritu, neurodermatitis, acne vulgaris mempunyai hasil bermakna dalam klinis random.
14.  Kanker
Pengurangan rasa nyeri perbaikan sistem imun, darah, saluran cerna, saraf dan pernafasan dapat memanfaatkan teknik akupunktur.
(Tim Jurnal Meridian X, 2003)

(KTI of Rizqiyatul / Prodi Akp Poltekkes Soepraoen Malang 2006)

Pengobatan Akupunktur

Dewasa ini telah terjadi pergeseran pola penyakit dari penyakit infeksi menjadi penyakit degeneratif, dari paradigma upaya pelayanan kesehatan yang bersifat kuratif menjadi upaya kesehatan yang bersifat preventif dan promotif. Dengan demikian dibutuhkan sarana pelayanan kesehatan yang dapat memenuhi tuntutan dan kebutuhan masyarakat. Sarana pelayanan kesehatan saat ini dituntut memiliki kemampuan untuk menanggulangi penyakit-penyakit degeneratif dan kronis yang terdapat di masyarakat. Salah satu upaya pelayanan kesehatan alternatif yang ditawarkan adalah akupunktur atau tusuk jarum. (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia, 2007)
Akupunktur adalah suatu cara pengobatan dengan perangsangan titik-titik tertentu di permukaan tubuh untuk menyembuhkan suatu penyakit, baik secara tersendiri maupun sebagai pengobatan penunjang terhadap cara pengobatan lain.  (Departemen Kesehatan Indonesia, 2007)
Kebanyakan orang mencoba akupunktur dan Traditional Chinese Medicine (TCM) sebagai jalan terakhir setelah beberapa metode pengobatan lain tidak dapat mengatasi keluhannya. Saat ini Akupunktur dan TCM telah dapat mengatasi berbagai keluhan penyakit, kecantikan dan telah diperhitungkan sebagai salah satu metode pengobatan masyarakat. Akupunktur dapat pula menjadi sarana pencegahan penyakit, meningkatkan antibodi dan stamina tubuh. (http://www.vikrist.com, 2006)
Karena efektifitas dan kemanjurannya, terutama dalam pengobatan penyakit - penyakit kronis dan penyakit - penyakit yang sulit / tidak dapat disembuhkan dengan pengobatan medis biasa menyebabkan ilmu ini berkembang dengan pesat dan diterima hampir disemua bagian ilmu kedokteran barat modern, seperti Internis (Penyakit Dalam), Pediatrik (Anak), Obstetri dan Ginekologi (Kebidanan dan kandungan), Bedah dan Anestesi, Oftalmologi (Mata), Otorinolaringologi (THT), Dermatologi (Kulit / kosmetik / kecantikan) Neurology (Saraf), Psikiatri (Jiwa) , dan lain-lain. (http://www.dr-rocky.com/Lopulalan, 2004)
Beberapa penelitian mengarah ke karakteristik dan jenis penyakit pasien. Salah satu penelitian tersebut adalah penelitian Dadang Sudiyantoro mengenai jenis penyakit dan karakteristik pasien akupunktur di unit peningkatan masyarakat/UPKM RS Bethesda Yogyakarta. Penelitiannya menunjukkan bahwa klasifikasi penyakit yang mempunyai kecenderungan meningkat terus dari 12 klasifikasi penyakit yakni ada dua yaitu klasifikasi penyakit moskuluskeletal dan jaringan ikat serta klasifikasi endokrin, gizi, dan metabolik. (www.fkm.undip.ac.iddata_files.htm, 2003)
Ka­rakteristik pasien di Indonesia yang menjalani pengobatan alami (juga kerap disebut pengobatan medik komplementer) sangatlah beragam. Cukup banyak pasien memilih melakukan pengobatan alami dengan alasan sekadar ingin mendapatkan kesembuhan setelah penyakitnya tidak berhasil disembuhkan dengan pengobatan ala Barat. Fenomena menjamurnya klinik alami, tradisional, atau medik komplementer, sudah barang tentu harus dibarengi dengan kesadaran konsumen yang tinggi. Satrio Nugroho, mantan ketua PAKSI (Perhimpunan Akupunkturis Seluruh Indonesia) periode 1986-1991, mengakui, respon Departemen Kesehatan terhadap pengobatan Timur, terutama akupunktur, kini sudah makin membaik. Buktinya, akupunktur kini sudah dimasukkan ke dalam sistem kesehatan masyarakat. (www.femina.co.id, 2006).
Karakteristik pasien yang ditinjau dari segi jenis kelamin, usia, pekerjaan dan sebagainya serta berbagai penyakit yang dapat diobati dengan akupunktur secara langsung telah mempengaruhi perkembangan pengobatan akupunktur itu sendiri. Perkembangan akupunktur tersebut menunjukkan ke arah yang lebih baik dan dapat meningkatkan kualitas kesehatan.
Begitu banyak manfaat akupunktur bagi masyarakat dunia, khususnya masyarakat Indonesia, maka tidaklah berlebihan jika Menteri Kesehatan RI mengeluarkan peraturan nomor 1186/Menkes/ Per/XI/1986 tentang pemanfaatan akupunktur di sarana kesehatan. (index.php.htm/Winny Sjah, 2006).


(KTI ”GAMBARAN KARAKTERISTIK PASIEN BARU AKUPUNKTUR BESERTA PENYAKIT YANG DIDERITA DI POLI AKUPUNKTUR PUSKESMAS CANDIPURO LUMAJANG PERIODE JULI 2007 – JUNI 2009” of  Rizqiyatul K/Prodi Akp Poltekkes Soepraoen 2006)